Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Herbal Sanitizer

Gambar
Sebagai negara maritim terbesar di dunia, Indonesia memiliki kekayaan alam bawah laut yang sangat besar. Berbagai biota laut hidup dan berkembang di perairan Nusantara ini. Namun, pengetahuan mengenai kondisi kemaritiman itu masih sangat kurang. Hal ini terkait dengan lemahnya pendidikan kemaritiman di Indonesia, yang hingga saat ini belum ada metode maupun media yang me mfasilitasi pembelajaran dengan menerapkan sistem kemaritiman. Padahal penerapan pembelajaran kemaritiman harusnya diawali dari usia dini agar dapat optimal, sehingga edukasi kemaritiman sejak dini sangat diperlukan demi terciptanya negara yang berbasis SDA pada maritim. Berkaitan dengan persoalan itulah empat mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR) menawarkan karya cipta sebuah sarana edukasi kemaritiman untuk usia dini menggunakan p erangkat lunak permainan ( software game ) melalui piranti telepon genggam dengan sistem operasi android. Dibawah bimbingan dosen

Suku Osing

Gambar
Ritual adat “Kebo-Keboan”, bagi masyarakat Osing di Kabupaten Banyuwangi merupakan tradisi upacara adat yang harus dilestarikan. Ibaratnya ini sudah mendarah-daging sebagai keharusan tradisi. Bahkan ketika masyarakat tidak melaksanakan upacara adat yang sudah berlangsung sejak abad 18 itu, diyakini mereka akan terserang berbagai penyakit. Itu yang diyakini masyarakat Desa Alas Malang dan Desa Aliyan, di kabupaten paling timur di Pulau Jawa ini. Itulah yang mendorong mahasiswa FISIP Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan penelitian ritual adat “Kebo -keboan” sebagai upaya meningkatkan eksistensi nilai budaya oleh petani Penghayat Kepercayaan bagi Suku Osing di Banyuwangi. Keempat mahasiswa FISIP tersebut, yaitu Muhammad Yaumal Yusril, Piping Tri Wahyuni, Dian Rizkita Puspitasari, dan Leny Yulyaningsih. Mereka kemudian menua ngk an penelitian itu dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang penelitian sosial humaniora (PKMSH) yang berjudul “Ritual Adat Kebo-keb

Permainan Ular Tangga

Gambar
Sebagai negara maritim terbesar di dunia, Indonesia memiliki kekayaan alam bawah laut yang sangat besar. Berbagai biota laut hidup dan berkembang di perairan Nusantara ini. Namun, pengetahuan mengenai kondisi kemaritiman itu masih sangat kurang. Hal ini terkait dengan lemahnya pendidikan kemaritiman di Indonesia, yang hingga saat ini belum ada metode maupun media yang memfasilitasi pembelajaran dengan menerapkan sistem kemaritiman. Padahal penerapan pembelajaran kemaritiman harusnya diawali dari usia dini agar dapat optimal, sehingga edukasi kemaritiman sejak dini sangat diperlukan demi terciptanya negara yang berbasis SDA pada maritim. Berkaitan dengan persoalan itulah empat mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR) menawarkan karya cipta sebuah sarana edukasi kemaritiman untuk usia dini menggunakan perangkat lunak permainan ( software game ) melalui piranti telepon genggam dengan sistem operasi android. Dibawah bimbingan dosen me

Lamaran Nikah

Gambar
Pada umumnya proses lamaran (meminang) dalam perkawinan dimulai oleh pihak laki-laki, tetapi di Kabupaten Lamongan inisiatif itu dari pihak perempuan yang meminang calon suaminya. “Keunikan” inilah yang menggelitik lima mahasiswa jurusan Antropologi FISIP Universitas Airlangga (UNAIR) tertarik melakukan penelitian tentang lamaran wanita terhadap pria. Kelima mahasiswa Antropologi FISIP UNAIR itu adalah Luluk Oktavia, Yusuf Bilal Abdillah, Biandro Wisnuyana, Dyah Bratajaya Wisnu Puteri, dan Selvi Nur An Nisaa Permata. Kemudian mereka menuangkan ide ini dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Sosial Humaniora (PKM-PSH). Proposal berjudul “Menguak Tradisi Lamaran (Calon Mempelai Wanita Terhadap Calon Mempelai Pria) di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur” ini berhasil lolos seleksi dan mendapatkan pendanaan pengembangan dari Kementrian, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. ”Ini benar-benar bagai pepatah Lain ladang lain belalang, Lain lubuk lain ika