Kreativitas mahasiswa Universitas Airlangga terus mengalir. Kali ini,
limbah kulit buah pisang yang ternyata memiliki kandungan antioksidan
lebih tinggi dari daging buahnya, sehingga diinovasi oleh mahasiswa
UNAIR menjadi minuman menyegarkan antioksidan. Diberi nama cukup
menarik, Bapeelon Tea kependekan dari Banana Peel and Cinnamon Tea.
Inovator Bapeelon Tea tersebut adalah mahasiswa Fakultas Farmasi
UNAIR Dian Retno, Alistya Rizky, Alfis Zahroh, Lia Ahyuni, dan Istianah.
Keberhasilan ini kemudian dituangkan dalam proposal Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKMK), dan telah lolos dari penilaian
Dikti untuk memperoleh dana dari program PKM Kemenristekdikti tahun
2016-2017.
Latar belakang dipilihnya kreativitas ini, menurut Dian Retno, ketua
Tim PKMK ini, karena buah pisang di Indonesia ini cukup berlimpah.
Sedang kebanyakan yang diolah selama masih pada buah pisangnya, sehingga
meninggalkan banyak limbah kulit pisang. Padahal kulit pisang tersebut
memiliki antioksidan yang lebih tinggi dari daging buahnya.
Mengutip penelitian Someyaet al. (2002) bahwa kulit pisang mengandung
aktivitas antioksidan yang tinggi dibanding daging buahnya. Senyawa
antioksidan flavoniod yang terkandung berupa katekin, galokatekin, dan epikatekin. Sehingga kulit pisang memiliki potensi sebagai bahan pangan dengan antioksidan tinggi. SEORANG anak dan remaja memperebutkan Bapeelon Tea (Foto : Dok Tester Bapeelon Tea)
Padahal mengonsumsi bahan pangan yang antioksidan tinggi diantaranya
dapat menghambat penurunan fungsi sel, jaringan dan organ tubuh.
Sehingga dapat mencegah dan menurunkan penyakit degeneratif seperti
kanker, jantung, dan stroke. Penyebab penyakit degeneratif itu
disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan pola makan yang tidak
tepat. Misalnya aktivitas yang tinggi, konsumsi makanan cepat saji,
merokok, polusi udara, dan minuman beralkohol.
Diterangkan oleh Dian, produksi Bapeelon Tea ini cukup
praktis. Pertama memilih dan mencuci kulit pisang. Lalu bagian dalam
kulit pisang dipilih/diambil, dan dikeringkan dengan oven. Kulit yang
sudah kering tersebut lantas dibuat serbuk, lalu diseduh bersama serbuk
kayu manis. Sentuhan akhir diberi gula secukupnya dan Bapeelon Tea siap dikemas dan dikonsumsi.
Dikatakan, minuman ini cocok untuk kalangan segala umur, mulai dari anak-anak hingga dewasa dapat menikmati kesegaran Bapeelon Tea. Apalagi saat seseorang menjalankan puasa, Bapeelon Tea sangat cocok untuk dikosumsi saat berbuka puasa.
”Selain menyehatkan, minuman ini harganya relatif murah. Cukup dengan
harga Rp 5.000 sudah dapat memperoleh minuman segar isi 300 ml Bapeelon Tea dalam kemasan botol,” kata Dian.
Meski usaha ini baru berjalan, lanjut Dian Retno, namun dalam
produksi tahap pertama sudah cukup memuaskan. Dengan membuka pesan order
pertama pada tanggal 5 Juni lalu, dimana pesan order ditutup hari itu
juga, mendapatkan pemesanan 50 buah. Hal ini menunjukkan bahwa banyak
konsumen yang antusias terhadap Bapeelon Tea.
”Saat ini kami telah membuka pemesanan Bapeloon tea untuk order yang kedua dengan pemesanan melalui Instagram dengan id bapeelon_tea dan melaui line dengan id @acb7223s.
konten yang bagus, di website kampus saya juga memberikan berita tentang Mahasiswa UNAIR Ubah Kulit Pisang Jadi ’Bapeelon Tea’, Minuman Segar Antioksidan, saya punya tautan untuk referensi Anda atau kunjungi di bawah http://news.unair.ac.id/2017/07/11/mahasiswa-unair-ubah-kulit-pisang-jadi-bapeelon-tea-minuman-segar-antioksidan/
Mahasiswa Universitas Airlangga berhasil membuat aplikasi web yang mudah diakses umum, terutama anak remaja, untuk mengetahui dirinya terindikasi gejala menderita diabetes militus (DM) sejak dini, ataukah tidak. Setelah mengakses aplikasi web ini, seseorang khususnya remaja, bisa mengetahui prediksi kadar gula dalam darah (mg/dL) dan tekanan darah (mmHg) dengan memasukkan data usia, tinggi badan (cm) dan berat badan (kg) yang akan langsung dikonversikan dalam bentuk ind eks massa tubuh. Hal itu dilakukan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR ini setelah membaca prediksi WHO (Badan Kesehatan Dunia) tentang jumlah peningkatan penderita Diabetes Melitus (DM) di Indonesia tahun 2030 yang mengerikan. Sebagai negara terbesar keempat jumlah penderita DM di dunia, penderita DM tahun itu akan menjadi 21.257.000 orang, naik 157% dari data tahun 2000 yang hanya 8.426.000 orang. Data yang lebih meresahkan lagi, tahun 2002-2005 saja terdapat sekitar 3.600 kasus baru...
Berawal dari kepedulian terhadap tingginya angka penyalahgunaan narkoba di kalangan anak-anak jalanan (anjal), lima mahasiswa Universitas Airlangga merancang dan mengusulkan program kreativitas mahasiswa (PKM) berjudul “Pemberdayaan Anak Jalanan Berbasis Jaringan Sosial Sebagai Upaya P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba). Dengan urgensinya permasalahan yang dipilih itu, proposal PKM bidang Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini lolos seleksi Dikti dan memperoleh dana pengembangan dari Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk program PKM tahun 2016-2017. Program pemberdayaan anak jalanan ini dilaksanakan oleh Nur Syamsiyah (2014), Dini Nurul Ilmiah (2014), Dewi Miftakhur Roifah (2014), Oktavimega Yoga (2014) dan Hasna Putri Permana (2015). PKMM ini leb ih menekankan pada edukasi kreatif dan membangun jaringan sosial di kalangan anak jalanan. ANAK jalanan terlibat aktif menjadi subyek dalam pembelajaran be...
Sebagai negara maritim terbesar di dunia, Indonesia memiliki kekayaan alam bawah laut yang sangat besar. Berbagai biota laut hidup dan berkembang di perairan Nusantara ini. Namun, pengetahuan mengenai kondisi kemaritiman itu masih sangat kurang. Hal ini terkait dengan lemahnya pendidikan kemaritiman di Indonesia, yang hingga saat ini belum ada metode maupun media yang me mfasilitasi pembelajaran dengan menerapkan sistem kemaritiman. Padahal penerapan pembelajaran kemaritiman harusnya diawali dari usia dini agar dapat optimal, sehingga edukasi kemaritiman sejak dini sangat diperlukan demi terciptanya negara yang berbasis SDA pada maritim. Berkaitan dengan persoalan itulah empat mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR) menawarkan karya cipta sebuah sarana edukasi kemaritiman untuk usia dini menggunakan p erangkat lunak permainan ( software game ) melalui piranti telepon genggam dengan sistem operasi android. Dibawah bimbingan dosen...
konten yang bagus, di website kampus saya juga memberikan berita tentang Mahasiswa UNAIR Ubah Kulit Pisang Jadi ’Bapeelon Tea’, Minuman Segar Antioksidan, saya punya tautan untuk referensi Anda atau kunjungi di bawah
BalasHapushttp://news.unair.ac.id/2017/07/11/mahasiswa-unair-ubah-kulit-pisang-jadi-bapeelon-tea-minuman-segar-antioksidan/