Lima orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas
Airlangga dalam inovatif penelitiannya berhasil menemukan khasiat madu
lebah Apis Dorsata dari Sumbawa dapat meningkatkan fertilitas (kesuburan) telur burung Kacer Hitam (Copshycus saularis) pada dosis madu 15% sebesar 3 kali lipat. Selain itu juga dapat meningkatkan mating behaviour burung tersebut, tetapi tidak dapat menambah jumlah telurnya.
Kelima mahasiswa FKH UNAIR yang kreatif tersebut adalah Abdullah
Hasib (FKH 2013) sebagai ketua tim, dengan anggota Risaldi Muhammad (FKH
2014), Talita Yuanda Reksa (FKH 2014), dan Alvina Ulimaz A (FKH 2015).
Dibawah bimbingan dosennya, Dr. Erma Safitri, drh., M.S., hasil
penelitian tersebut disusun dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa
bidang Penelitian Eksakta (PKM-PE). Setelah lolos penilaian dan
memperoleh pendanaan, kini proposal tersebut berhasil lolos ke babak
final Pekan Ilmiah Mahasiswa Tingkat nasional (PIMNAS) Ke-30 tahun 2017
yang diselenggarakan Kemenristekdikti, di Universitas Muslim Indonesia
(UMI) Makassar, Sulawesi Selatan, 23-28 Agustus 2017.
”Kami melakukan penelitian ini sebagai upaya mencari solusi lain yang
dapat digunakan alternatif upaya peningkatan populasi burung Kacer
Hitam dengan menggunakan madu lebah Apis dorsata,” kata Abdullah Hasib.
Latar belakang dilakukannya penelitian, kata Abdullah, antara lain
bahwa burung berkicau di Indonesia merupakan peliharaan yang paling
populer di kalangan masyarakat. Dengan maraknya hobi memelihara burung
berkicau, diikuti hadirnya berbagai kontes burung, secara ekonomis
mendorong permintaan burung di pasaran juga meningkat.
Apalagi, selama ini belum ada regulasi dalam lomba untuk menggunakan
burung hasil penangkaran, sehingga membuat populasi burung di alam bebas
menjadi semakin menurun. Kondisi tersebut diperparah lagi dengan adanya
eksploitasi habitat satwa di hutan serta minimnya kesadaran pada
konservasi, sehingga dapat menyebabkan tingginya risiko kepunahan burung
berkicau di Indonesia.
”Salah satu upaya peningkatan populasi tersebut dapat dilakukan melalui optimalisasi kualitas reproduksi,” kata Abdullah.
Seperti diketahui, birahi burung itu dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Salah satunya adalah manajemen pakan. Sedangkan manajemen pakan
di penangkaran, seringkali tidak memenuhi kebutuhan fisiologi bagi
burung. Disisi lain, status lingkungan dengan polusi udara di
penangkaran juga bisa memapar pada burung, sehingga menyebabkan
kemunduran reproduksi. ANAKAN burung kacer hitam dari hasil peningkatan fertilitas dengan madu Apis dorsata. (Foto: Dok PKM-PE)
Berdasarkan hasil penelitian, hal tersebut dapat diantisipasi dengan
memberikan konsumsi pada bahan pakan yang mengandung antioksidan.
Sedangkan bahan yang memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi adalah
madu. Sebab pada madu diketahui memiliki 150 senyawa polifenol yang
terdiri dari asam fenol, flavonoid, flavonol, cetachins dan cinnamic acid.
Flavonoid yang paling kuat sebagai antioksidan adalah flavon dan cetachin. Sedangkan kandungan cethacin yang paling tinggi terkonfirmasi terdapat dalam madu hutan yang dihasilkan oleh Apis dorsata. Sedangkan di Indonesia sendiri produksi madu hutan Apis dorsata itu bisa mencapai 70%.
Dari hasil penelitian itulah disimpulkan bahwa madu lebah hutan tropis Sumbawa Apis dorsata berkhasiat dapat meningkatkan fertilitas telur burung Kacer Hitam (Copshycus saularis) pada dosis madu 15% sebesar tiga kali lipat. Selain itu juga dapat meningkatkan mating behaviour burung yang sama. Sayangnya, tidak sekalian dapat menambah jumlah telur yang dihasilkan burung Kacer Hitam (Copshycus saularis) itu.
Mahasiswa Universitas Airlangga berhasil membuat aplikasi web yang mudah diakses umum, terutama anak remaja, untuk mengetahui dirinya terindikasi gejala menderita diabetes militus (DM) sejak dini, ataukah tidak. Setelah mengakses aplikasi web ini, seseorang khususnya remaja, bisa mengetahui prediksi kadar gula dalam darah (mg/dL) dan tekanan darah (mmHg) dengan memasukkan data usia, tinggi badan (cm) dan berat badan (kg) yang akan langsung dikonversikan dalam bentuk ind eks massa tubuh. Hal itu dilakukan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR ini setelah membaca prediksi WHO (Badan Kesehatan Dunia) tentang jumlah peningkatan penderita Diabetes Melitus (DM) di Indonesia tahun 2030 yang mengerikan. Sebagai negara terbesar keempat jumlah penderita DM di dunia, penderita DM tahun itu akan menjadi 21.257.000 orang, naik 157% dari data tahun 2000 yang hanya 8.426.000 orang. Data yang lebih meresahkan lagi, tahun 2002-2005 saja terdapat sekitar 3.600 kasus baru...
Berawal dari kepedulian terhadap tingginya angka penyalahgunaan narkoba di kalangan anak-anak jalanan (anjal), lima mahasiswa Universitas Airlangga merancang dan mengusulkan program kreativitas mahasiswa (PKM) berjudul “Pemberdayaan Anak Jalanan Berbasis Jaringan Sosial Sebagai Upaya P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba). Dengan urgensinya permasalahan yang dipilih itu, proposal PKM bidang Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini lolos seleksi Dikti dan memperoleh dana pengembangan dari Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk program PKM tahun 2016-2017. Program pemberdayaan anak jalanan ini dilaksanakan oleh Nur Syamsiyah (2014), Dini Nurul Ilmiah (2014), Dewi Miftakhur Roifah (2014), Oktavimega Yoga (2014) dan Hasna Putri Permana (2015). PKMM ini leb ih menekankan pada edukasi kreatif dan membangun jaringan sosial di kalangan anak jalanan. ANAK jalanan terlibat aktif menjadi subyek dalam pembelajaran be...
Sebagai negara maritim terbesar di dunia, Indonesia memiliki kekayaan alam bawah laut yang sangat besar. Berbagai biota laut hidup dan berkembang di perairan Nusantara ini. Namun, pengetahuan mengenai kondisi kemaritiman itu masih sangat kurang. Hal ini terkait dengan lemahnya pendidikan kemaritiman di Indonesia, yang hingga saat ini belum ada metode maupun media yang me mfasilitasi pembelajaran dengan menerapkan sistem kemaritiman. Padahal penerapan pembelajaran kemaritiman harusnya diawali dari usia dini agar dapat optimal, sehingga edukasi kemaritiman sejak dini sangat diperlukan demi terciptanya negara yang berbasis SDA pada maritim. Berkaitan dengan persoalan itulah empat mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR) menawarkan karya cipta sebuah sarana edukasi kemaritiman untuk usia dini menggunakan p erangkat lunak permainan ( software game ) melalui piranti telepon genggam dengan sistem operasi android. Dibawah bimbingan dosen...
Komentar
Posting Komentar